Coba ambil waktu beberapa menit untuk membayangkan jawaban kamu sendiri, nanti bandingkan dengan jawaban saya ya.
Sebenarnya tidak penting siapa yang pertama kali bikin, yang penting
adalah apakah kamu turut serta dalam memupuk tradisi tersebut.
Ungkapan "cewek selalu benar" muncul karena ada
begitu banyak cowok
cupu dan ngarep lebih memilih mengalah demi mempertahankan cewek ada di
dalam hidup mereka. Mereka rela meladeni tingkah-tingkah cewek yang
salah, asalkan si cewek tetap mau berinteraksi dengannya. Mereka
mengiyakan setiap hal yang diucapkan cewek, untuk menyenangkan mereka.
Tidak punya prinsip, tidak punya ketegasan, tidak punya otoritas.
Hal ini terjadi karena mereka tidak punya pilihan, kekurangan opsi,
miskin pergaulan. Ini yang dulu kita sebut di dalam email kita sebut
sebagai pengemis cinta.
Ironisnya, seluruh sikap "cewek selalu benar" tersebut tidak
menjadikan cowok-cowok ngarep ini disukai oleh cewek-cewek di sekitar
mereka, malahan dianggap rendah. Cewek-cewek tersebut justru nempel sama cowok-cowok brengsek yang berprinsip "saya selalu benar".
Bener nggak? Anggukkan kepala bila kamu melihatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kok bisa? Bukan karena kebrengsekannya, tapi karena cowok-cowok
tersebut punya prinsip, punya ketegasan, dan punya otoritas. Cowok-cowok
tersebut tampak sangat bernilai dan bikin horny dibandingkan
cowok-cowok yang menganut "cewek selalu benar"!
Ingat, ketegasan tidak membuat kamu kehilangan wanita berkualitas. Kamu
memang akan dijauhi oleh wanita-wanita bertingkah, tapi renungkanlah, apa iya kamu ingin anak-anakmu punya ibu yang seperti itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar