Halo CintaLovers,
Ada Aldhi di sini.
Hari ini saya ingin ajak kamu merenung sejenak. Dalam pasar romansa, siapa yang lebih pegang kendali, pihak yang mengejar atau pihak yang dikejar?
Sudah jelas pihak yang dikejar lebih pegang kendali. Dia yang
menentukan syarat, dia menentukan aturan main, dia menentukan timeline,
dia menentukan segalanya. Lalu yang mengejar ngapain? Berusaha memenuhi
syarat, mengikuti aturan main, sabar menunggu waktunya, dan cemas
berharap dipilih.
Selama ini kamu lebih sering memposisikan diri sebagai pihak yang mengejar atau pihak yang dikejar?
Satu hal yang paling menentukan apakah kita menjadi pihak yang
mengejar atau pihak yang dikejar adalah
KUALITAS DIRI dan KEBERADAAN
PILIHAN.
Kalo kamu MISKIN KUALITAS DIRI, nggak ada lawan jenis yang berminat mendekati kamu.
Kalo kamu MISKIN PILIHAN, maka kamu terpaksa mengikuti
seluruh aturan dari SATU-SATUNYA GEBETAN YANG ADA di dalam pergaulan
kamu.
Bila kamu miskin kualitas diri dan miskin pilihan sekaligus, maka kamu sepenuhnya miskin romansa, cuma bisa mengemis cinta dari satu-satunya gebetan yang ada namun tidak tertarik sama kamu.
Ini realita yang pahit untuk diterima, tapi semakin cepat kamu
menelannya semakin cepat pula kamu bisa keluar dari lobang hitam
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar