Never Ending
▼
Sabtu, 13 Januari 2018
7 Drama Yang Dihadapi Pasangan Labil
Tidak ada hubungan yang bebas dari drama dan konflik. Tetapi, kalau kamu dan pasangan sama-sama dewasa, kalian pasti bisa menjauhi drama-drama bocah yang hanya dihadapi pasangan labil. Kalian harus menjauhinya karena drama tersebut hanya buang-buang waktu dan energi. Hubungan yang sukses perlu 5K: Komitmen, Kepercayaan, Komunikasi, Kompromi, dan Keintiman. Pasangan yang labil karena mengabaikan kelima komposisi tersebut dijamin akan menghadapi 7 drama menyebalkan berikut ini.
Main Kode-Kodean
Ada saatnya kamu ingin pasangan lebih peka dan mengerti agar lebih memahami kamu tanpa harus banyak meminta, tetapi kalau keseringan, bisa berakibat fatal. Jika kamu tidak bisa mengungkapkan perasaanmu pada pasangan secara terbuka dan efektif, sebaiknya jangan miliki pasangan dulu. Miliki dulu kemampuan komunikasi yang cukup sebelum kamu terjun dalam relationship.
Menjalani Hubungan Dengan Status Yang Tidak Jelas
Apakah kamu kesal karena si dia masih menganggapmu teman biasa padahal interaksi kalian sudah seperti layaknya pasangan? Ingin rasanya kamu menuntut kejelasan dari si dia, tetapi kamu tidak sanggup atau dia tidak bisa memberikan apa yang kamu mau? Itu artinya kamu dan pasangan sama-sama plin-plan karena tidak bisa menentukan status hubungan kalian. Segera angkat kaki jika kamu masih terjebak dalam ketidakjelasan. Pasangan dewasa tahu hubungan seperti apa yang mereka inginkan, dan tidak takut memperjuangkannya.
Baca juga: Kenapa Saya Bilang Takut Kehilangan Doi Adalah Tanda MISKIN ROMANSA?
Memiliki Pasangan Yang Sering Melirik Orang Lain
Sangat manusiawi sekali untuk tertarik pada orang lain meski sudah memiliki pasangan. Namun, kalau dia melakukannya secara terus menerus sampai terang-terangan berkata orang lain lebih menarik daripada kamu? Itu artinya kamu sedang pacaran dengan seorang bocah. Untuk apa pacaran dengan orang yang terus-terusan merendahkan harga diri dan menumpuk insecurity kamu?
Pasangan Pencemburu Berat
Cemburu tidak dapat dihindari siapapun, tetapi kunci utamanya adalah bagaimana cara kamu menghadapinya. Jika pasanganmu sering mengecek ponsel kamu, mengontrol dengan siapa kamu boleh bergaul, mengacak-acak media sosial tanpa seizin kamu, dan sering menuduhmu selingkuh, lebih baik akhiri hubungan daripada membiarkan dirimu terus dibebani kelabilan pasangan.
Baca juga: 6 Fase Move On Setelah Putus
Malas Membuka Hati Untuk Pasangan
Salah satu bagian terpenting dalam menjalani hubungan yang dewasa adalah kamu dan pasangan harus membuka hati dan pikiran untuk mencurahkan perasaan masing-masing. Menutup diri secara emosional mengakibatkan kamu sulit bahagia dan merusak hubungan. Kamu akan membuat pasangan bingung dan resah karena kamu enggan berterusterang akan perasaanmu padanya.
Sikap Needy yang Berlebihan
Boleh saja manja pada pasangan, tetapi jangan sekali-kali bersikap needy. Awalnya sih terasa manis bagi pasangan, karena kamu hanya ingin dia buatmu saja. Lama-kelamaan, jadi terasa gerah juga karena kamu terus mencari-cari masalah untuk dapat perhatian dari pasangan. Tidak ada yang seksi jadi pasangan yang needy dan attention seeker, bukan?
Emosi Mudah Meledak-ledak Saat Bertengkar
Kalau semua konflik bisa diselesaikan dengan kepala dingin, kenapa harus pakai emosi? Coba hitung, berapa kali kamu berargumen dengan emosi yang tidak bisa dikontrol hingga mengakibatkan terjadi sesuatu yang disesali? Jika jawabannya sering, artinya kamu dan pasangan lebih mementingkan ego ketimbang berusaha menyelesaikan masalah. Itulah sebabnya, kelihaian dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan saat menjalani hubungan.
Kamu selalu punya kuasa untuk memilih hubungan seperti apa yang ingin kamu jalani. Jika kamu yakin sudah lebih dewasa dan tidak lagi labil, pasti kamu menghindari ketujuh drama di atas. Selalu pilih hubungan yang sehat, dewasa, dan cerdas bersama pasangan yang setara denganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar